SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Banyak sistem pendukung yang tersedia dan mampu melengkapi
sistem informasi manajemen yang ada. Beberapa sistem pendukung yang akan
dibahas di sini, di antaranya adalah:
- Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan/Decision-Support Systems (DSS)
- Sistem
Kelompok Pendukung Pengambilan Keputusan/Group Decision-Support Systems
(GDSS)
- Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive-Support Systems (ESS)
- Sistem
Pakar/Expert System
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan – Decision
Support Systems (DSS)
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah
sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan
dalam menggunakan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak
terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen
dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek,
serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem
yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan
keputusan yang semi atau tidak terstruktur. DSS menyajikan kepada pengguna satu
perangkat alat yang fleksibel dan memiliki kemampuan tinggi untuk analisis data
penting. Dengan kata lain, DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang
individu dengan kemampuan komputer dalam rangka meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil
keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan
pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusannya.
Jenis DSS yang memberikan dukungan paling sedikit adalah
jenis yang memungkinkan manajer mengambil hanya sebagian kecil informasi
(unsur-unsur informasi) seperti terlihat pada kolom 1 gambar di atas. Manajer
dalam hal ini dapat bertanya pada database untuk mendapatkan angka/jumlah
tingkat penyerapan anggaran pada satu satker dibawah lingkup kerjanya.
Jenis DSS yang memberikan dukungan yang sedikit lebih tinggi
memungkinkan baginya menganalisis seluruh isi file mengenai tingkat penyerapan
anggaran pada unit-unit lain yang terkait. Contohnya adalah laporan gaji
bulanan pegawai yang disiapkan dari file gaji.
Dukungan yang lebih lagi diberikan oleh sistem yang
menyiapkan laporan total penyerapan anggaran biaya pegawai dan
tunjangan-tunjangan yang diterimanya yang diolah dari berbagai file sistem
penggajian.
Ada dua tipe DSS yang dikenal, yaitu: Model-driven DSS dan
Data-driven DSS. Jenis DSS yang pertama merupakan suatu sistem yang berdiri
sendiri terpisah dari sistem informasi organisasi secara keseluruhan. DSS ini
sering dikembangkan langsung oleh masing-masing pengguna dan tidak langsung
dikendalikan dari divisi sistem informasi. Kemampuan analisis dari DSS ini
umumnya dikembangkan berdasarkan model atau teori yang ada dan kemudian
dikombinasikan dengan tampilan pengguna yang membuat model ini mudah untuk
digunakan.
Jenis DSS yang kedua, data-driven DSS, menganalisis sejumlah
besar data yang ada atau tergabung di dalam sistem informasi organisasi. DSS
ini membantu untuk proses pengambilan keputusan dengan memungkinkan para
pengguna untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersimpan
di dalam database yang besar. Banyak organisasi atau perusahaan mulai membangun
DSS ini untuk memungkinkan para pelanggannya memperoleh data dari website-nya
atau data dari sistem informasi organisasi yang ada.
Sistem Kelompok Pendukung Pengambilan Keputusan - Group
Decision Support Systems (GDSS)
GDSS merupakan sistem berbasis komputer yang interaktif
untuk memudahkan pencapaian solusi oleh sekelompok pengambil keputusan atas
permasalahan yang sifatnya tidak terstruktur. GDSS dikembangkan untuk menjawab
tantangan terhadap kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh lebih dari satu orang (kelompok orang). Permasalahan yang perlu
digarisbawahi untuk pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekelompok orang
antara lain adalah banyaknya para pengambil keputusan, waktu yang harus dialokasikan,
dan meningkatnya peserta yang ada. GDSS memberikan dukungan pada pemecahan
masalah dengan menyediakan suatupengaturan yang mendukung komunikasi bagi
anggota yang tergabung dalam kelompok. Gambar 3-4 di bawah ini menunjukkan
empat kemungkinan pengaturan GDSS yang didasarkan pada ukuran kelompok dan
lokasi para anggotanya.
Penggunaan GDSS mampu untuk mengatasi berbagai masalah atau
potensi masalah yang mungkin akan timbul. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh
dengan penggunaan GDSS ini, antara lain adalah:
1. Meningkatkan perencanaan awal, yaitu untuk membuat
diskusi atau pertemuan menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Meningkatkan partisipasi, sehingga setiap peserta dari
berbagai latar belakang dapat memberikan kontribusinya dengan optimal.
3. Menciptakan iklim yang lebih terbuka dan kolaboratif,
yaitu tanpa membuat pihak yang tingkatannya lebih rendah merasa takut dan
terancam. Dan juga tidak membuat pihak yang tingkatannya lebih tinggi
mendominasi jalannya suatu rapat, pertemuan/meeting.
4. Setiap ide yang ditawarkan bebas dari kritik,
memungkinkan peserta rapat, pertemuan/meeting mengkontribusikan ide atau
pendapatnya tanpa takut untuk dikritik.
5. Evaluasi yang objektif, menciptakan atmosfir di mana
suatu ide akan dievaluasi secara objektif dan tidak memandang siapa yang
memberikan ide tersebut.
6. Menghasilkan ide organisasi, yaitu bagaimana tetap
memfokuskan pada tujuan rapat, pertemuan/meeting, mencari cara yang paling
efisien untuk mengorganisir ide yang dihasilkan dalam sesi brainstorming, dan
mengevaluasi ide dalam batasan waktu yang paling sesuai.
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive
Support Systems (ESS)
Dalam sistem pendukung pengambilan keputusan eksekutif
istilah executive support system (ESS) sering dipertukarkan dengan executive
information system (EIS). Namun, ada juga yang membedakan keduanya. Jika
dibedakan, EIS sering didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer
yang menyajikan kebutuhan informasi eksekutif puncak. Sistem ini memberikan
akses cepat atas informasi dan laporan manajamen. Di sisi lain, ESS adalah
sistem pendukung komprehensif yang mempunyai kemampuan lebih dari EIS. ESS
menyangkut juga sistem komunikasi, otomatisasi kantor, dukungan analisis, dan
intelejensia.
ESS dibangun terutama untuk menyajikan gambaran operasional
suatu organisasi; melayani kebutuhan informasi eksekutif puncak; menyajikan
tampilan yang akrab di pengguna, sesuai dengan tipe keputusan individu,
menyajikan penelusuran dan pengendalian yang tepat waktu dan efektif;
menyajikan akses cepat atas informasi rinci dengan teks, angka, atau grafik;
mengindentifikasikan masalah; serta menyaring, mengkompres, dan melacak data
dan informasi kritikal.
Karakteristik utama yang dimiliki ESS adalah kemampuan
melihat rincian, menginformasikan faktor keberhasilan kritikal (critical
success factors), akses status, analisis, pelaporan eksepsi (exception
reporting), penggunaan warna, navigasi informasi, dan komunikasi.
Sistem Pakar - Expert Systems (ES)
Para ahli atau pakar biasanya memiliki pengetahuan
(knowledge) dan pengalaman khusus untuk masalah tertentu. Mereka paham betul
alternatif pemecahan, kemungkinan keberhasilannya, serta keuntungan dan
kerugian yang mungkin timbul. Mereka biasanya digunakan oleh instansi untuk
memberi nasehat atas masalah tertentu, seperti pada Departemen Pertahanan
masalah pembelian peralatan militer yang teknologinya canggih, penyelesaian
tuntutan pembubaran Bisnis TNI, perampingan/reorganisasi departemen, dan
strategikomunikasi dengan media massa. Makin tidak terstruktur masalahnya,
makin spesialis nasehat yang dibutuhkan dari mereka.
Expert systems (ES) mencoba untuk meniru pengetahuan pakar
tersebut. Sistem ini biasanya digunakan jika organisasi harus memberikan
keputusan atas suatu masalah yang kompleks. Secara khusus, ES adalah paket
komputer untuk memecahkan atau mengambil keputusan atas suatu masalah spesifik
atau terbatas, yang kemampuan pemecahannya dapat sama atau melebihi suatu
tingkat kemampuan seorang pakar.
ES bisa dibagi dalam dua bagian: lingkungan pengembangan
(development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment).
Lingkungan pengembangan digunakan oleh pengembang ES untuk membangun komponen
komponen ES dan menempatkan pengetahuan (knowledge) pada basis pengetahuan
(knowledge base). Lingkungan konsultansi digunakan oleh non-pakar untuk
memperoleh pengetahuan dan nasehat para pakar yang disimpan di sistem.
Tiga komponen utama yang biasanya ada dalam ES adalah basis
pengetahuan, mesin inferensi (inference engine), dan tampilan pengguna (user
interface).
lebih lengkap klik
0 komentar:
Posting Komentar